Menelan rasa pelik, ingin rasanya aku gusar
akan semua ini. Melayang dan melepaskan semua angan angan tentang dirimu. Aku
tidak bodoh, aku tidak pintar. Hanya saja kau yang tak beraturan. Disaat ku
tertatih mengeringi langit yang mulai menggelap, aku sadar bahwa sudah tidak
akan lagi cahaya yang nampak. Hanya kecauwan burung-burung walet yang silih
bergandi membisikan kicaunya kedalam kuping ku.
Ini sangat ramai. Ini sangat sepi. GELAP sudah menyapu seluruh pandangan mata yang hanya membuat pandangan lurus. Dan..., perlahan namun pasti tatapan ini pun perlahan memburam oleh galaknya gulita. Aku binggung,
aku takut untuk melangkah. Andai saja ada ibuku yang selalu menuntunku disaat berat seperti ini. Tapi, Sudah lah. Lebih baik aku istirahat. Istirahat dari dunia yang membosankan ini. Biarkan kelopak mata ini menutupi jendela dunia yang maha sempurna akan ciptaannya. Mungkin saja waktu itu kan segera tiba. Waktu dimana cahaya TERANG kan menyisir muka lusuh yang berdosa ini.
14/04/2014
10:28 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar